Rabu, 17 Desember 2008

KAWITAN DAN AWAL MULA

SANGAR PEMUJAAN

PURWWAGAMACASANA

MRETAJANA ASWI BHUTYAM

TAPAH TASMIN

Tersebutlah Bhatara Gana juga bertapa di Gunung Wija dan Sang Hyang Kumara bertapa di Gunung Tawungan.

Mani sura narah pagnan

Twatitah yawa bhumince

Kaccite purusah naksye

Ndicam pora jana kaccit

Dengan rupa yang sangat mengerikan antara tanmpak dan tiada Sang Kala pergi ke Jawa mencari mangsanya. Segala yang bisa bernafas dimangsanya, hutan-hutan dimasuki desa-desa dan pondok-pondok didatangi satu persatu. Tidak terbilang banyaknya manusia dimakannya masing-masing mereka tidak tahu kapan mereka akan mati. Kadang mereka mati satu sepuluh bersamaan, baik pada waktu siang atau malam hari. Mereka bersedih dan menyebut Sang Hyang Widhi, benarlah cita-cita mereka apa yang diinginkan Sang Hyang Tunggal turun kedunia dengan menyamar sebagai seorang perempuan tua pikun menghalang halangi Sang Hyang Kala memakan manusia. Kemudian Sang Hyang Tunggal berubah wujud menjadi mahluk berkaki satu tetap menghalangi SH Kala memangsa manusia. Bhatara Kala sangat marah dan diterkamnya berkali-kali mangsanya tetapi ia hanya orang tua berkaki satu bila ditelan kembali berdiri dihadapan SH Kala bagaikan orang yang sedang bermain saja.

Akhirnya manusia mengerti bahwa Ida Sang Hyang Widhi telah memberkati manusia. Sang Kala memohon ampun dihadapan Sang Hyang Bhatara Guru dan Bhatari Uma yang sudah malih rupa berdiri dihadapannya, kemudian dipanggil orang-orang laki-laki dan perempuan bersabda Bhatara Hyang Widhi hai kamu sekalian para manusia jangan kalian melupakan diriKu. Aku adalah asal mula dari semua yang ada. Aku adalah Sang Hyang Gurureka yang menciptakan seisi alam ini. Aku ini dianggap Bhatara Hyang Widhi, dewata dari asal mula kalian semula. Aku ini adalah perwujudan tunggal Hyang Siwa dan Uma-Kala. Aku ini adalah perwujudan Sang Hyang Brahma Wisnu Iswara. Ingatlah kamu sekalian sekarang kamu wajib membuat Sanggar pemujaan asal-usul dirimu yang memakai tiga ruangan, karena asal-usul manusia tidak ada perbedaan sama-sama tercipta dari PancaSiwa, Pancaparamartha dari diriku. Aku adalah utpati, sthiti dan lina kamu sekalian. Jangan kalian lengah akan tata yang maha penting ini terutama kalian harus menyembah semua dari perwujudan, bahwa Aku akan memberi restu karena dalam penjelmaan Aku juga berwujud binatang harap diingat jangan sampai lupa”.

Buol 4 Nopember 2008

dr. Putu Melaya

Rumah Sakit Umum Daerah Buol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar